Kebutuhan Mendesak Taiwan: De-Politisasi Ancaman Spionase Tiongkok

Para Ahli Mendesak Taiwan untuk Mengadopsi Standar Obyektif untuk Memerangi Meningkatnya Risiko Spionase.

Washington, 24 April – Mengingat meningkatnya ancaman spionase China, Taiwan harus mengadopsi strategi "de-politisasi" masalah ini, dengan menyadari bahwa individu dari berbagai latar belakang rentan terhadap perekrutan, menurut seorang analis AS yang berbicara pada hari Kamis.

"Kita perlu menyadari bahwa siapa pun bisa menjadi korban. Siapa pun bisa membuat pilihan itu. Tidak peduli dari mana mereka berasal," kata Peter Mattis, mantan analis kontra intelijen di Central Intelligence Agency, selama seminar yang diselenggarakan oleh Global Taiwan Institute di Washington, D.C.

Mattis menyoroti bahwa kasus spionase telah melibatkan individu yang terkait dengan Kuomintang dan organisasi keamanan nasional, serta mereka yang berafiliasi dengan Partai Progresif Demokratik, yang telah memilih untuk terlibat dalam kegiatan spionase "dengan alasan tertentu."

Ia merujuk pada kasus terbaru yang melibatkan dugaan spionase oleh mantan asisten yang bekerja untuk Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Joseph Wu (吳釗燮) selama masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri Taiwan dari tahun 2018 hingga 2024.

"Inilah sebabnya, bagi saya, sangat menyedihkan bahwa Anda memiliki seorang ajudan Wu Chao-hsieh [Joseph Wu], atau bahwa Anda memiliki seseorang yang bekerja di Legislative Yuan begitu lama, yang memata-matai untuk PKT [Partai Komunis China]," ia menekankan.

Mengutip pernyataan terkenal Deng Xiaoping (鄧小平), Mattis berkomentar bahwa "Apakah itu 'mata-mata biru, mata-mata hijau, mata-mata putih, tidak masalah mata-mata jenis apa, selama itu merugikan Taiwan, itu adalah mata-mata yang baik.'"

Ia mendesak Taiwan untuk mendekati situasi dengan hati-hati, menekankan pentingnya menetapkan standar perilaku objektif dan protokol keamanan. Langkah-langkah ini akan "memungkinkan orang memiliki serangkaian harapan yang jelas, apa yang dapat diterima, apa yang tidak, dan juga aturan untuk mengeluarkan orang dari posisi sensitif."

Di luar spionase, Mattis menyatakan keprihatinan atas latihan militer China baru-baru ini di Mongolia Dalam, yang mensimulasikan lingkungan di sekitar Kantor Kepresidenan Taiwan di Taipei.

Menurut Mattis, PKT telah menunjukkan fokus yang berkelanjutan pada komando polisi militer Taiwan dan, sebagai akibatnya, keamanan presiden.

"Ini, bagi saya, cukup mengkhawatirkan, karena ada pentingnya seorang pemimpin nasional, dan ini adalah upaya yang sangat jelas dan disengaja untuk memastikan bahwa mereka memiliki kesadaran *real-time* tentang rincian keamanan presiden," katanya.

Seminar dua jam yang bertajuk "Meningkatkan Kerjasama AS-Taiwan dalam Melawan Kerja Ideologis dan Perang Politik PKT," juga menampilkan presentasi oleh pembicara kunci, termasuk Mike Studeman, mantan Komandan Kantor Intelijen Angkatan Laut dan seorang laksamana belakang yang pensiun, dan Derek Grossman, seorang analis pertahanan senior di RAND.