EVA Airways Kalah di Mahkamah Agung: Pemogokan Pramugari 2019 Tetap Berlangsung

Mahkamah Agung Menegakkan Hak-hak Serikat Pekerja dalam Sengketa Ketenagakerjaan yang Penting
EVA Airways Kalah di Mahkamah Agung: Pemogokan Pramugari 2019 Tetap Berlangsung

Taipei, 25 April – Mahkamah Agung Taiwan telah memberikan pukulan terakhir kepada EVA Airways, menolak banding maskapai terkait pemogokan pramugari pada tahun 2019. Keputusan ini, yang tidak dapat diajukan banding lebih lanjut, mengukuhkan legalitas tindakan serikat pekerja dan merupakan kemenangan signifikan bagi hak-hak buruh.

Maskapai tersebut telah meminta kompensasi sebesar NT$34 juta (US$1,04 juta) dari Serikat Pramugari Taoyuan (TFAU) atas kerusakan yang diderita selama pemogokan yang berlangsung 20 hari.

Sengketa tersebut bermula pada 19 April 2019, ketika anggota TFAU memilih untuk melakukan pemogokan atas negosiasi yang terhenti mengenai peningkatan gaji dan kondisi kerja. Pemogokan secara resmi dimulai pada 20 Juni 2019.

EVA Airways menanggapi dengan mengajukan gugatan perdata, menuduh bahwa pemogokan itu ilegal dan menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan karena gangguan perjalanan.

Pemogokan berakhir pada 10 Juli 2019, dengan maskapai menyetujui untuk meningkatkan kondisi kerja, meskipun gugatan terhadap serikat pekerja tetap berlanjut.

Pada Maret 2022, Pengadilan Distrik Taipei memutuskan bahwa pemogokan tersebut legal berdasarkan Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja-Manajemen. Pengadilan tidak menemukan bukti adanya tindakan yang tidak pantas oleh serikat pekerja, seperti tuntutan yang berlebihan atau organisasi pemogokan yang tidak pantas.

Banding selanjutnya dari EVA Airways ke Pengadilan Tinggi Taiwan dan Mahkamah Agung tidak berhasil, dengan keputusan terbaru Mahkamah Agung yang mewakili putusan akhir.



Sponsor