Kesiapan Pertahanan Taiwan: Mengapa Kesediaan Kaum Muda untuk Bertempur Perlu Diperhatikan Secara Kritis

Sebuah laporan baru dari The Diplomat mempertanyakan apakah sistem pertahanan Taiwan siap untuk memanfaatkan semangat patriotik kaum mudanya dalam menghadapi potensi agresi Tiongkok.
Kesiapan Pertahanan Taiwan: Mengapa Kesediaan Kaum Muda untuk Bertempur Perlu Diperhatikan Secara Kritis

Sebuah artikel terbaru yang diterbitkan di jurnal kebijakan luar negeri Amerika, *The Diplomat*, pada tanggal 22 bulan ini, mendesak pendekatan hati-hati terhadap asumsi tentang kesediaan kaum muda Taiwan untuk berperang selama potensi invasi oleh Republik Rakyat China (RRC). Artikel tersebut menyarankan bahwa pernyataan yang dibuat selama masa damai mungkin tidak secara akurat mencerminkan perilaku selama perang. Lebih lanjut, jawaban yang dilaporkan sendiri mungkin dipengaruhi oleh ekspektasi sosial, dan definisi "membela tanah air" dapat bervariasi secara signifikan dari orang ke orang.

Inti permasalahan, artikel tersebut berpendapat, adalah apakah logistik, integrasi militer-sipil, dan kesiapan tempur Taiwan siap untuk mendukung kesediaan rakyat yang diekspresikan. Tanpa elemen-elemen penting ini, tampilan dukungan apa pun menjadi sulit diterjemahkan menjadi efektivitas tempur yang sebenarnya.

Artikel tersebut merujuk pada penelitian oleh Associate Research Fellow Wu Wen-chin dari Institut Ilmu Politik di Academia Sinica dan Associate Professor Pan Hsin-hsin dari Departemen Sosiologi di Universitas Soochow. Mereka menganalisis berbagai survei opini publik otoritatif dan menemukan bahwa proporsi anak muda yang bersedia berjuang untuk Taiwan jika terjadi invasi China berkisar antara 53% hingga 88%.



Sponsor