Pasar Taiwan Bereaksi: Lega karena Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Berkobar

Momen Tenang di Tengah Badai: Jeda Tarif AS Menciptakan Ketidakpastian dalam Prospek Ekonomi Taiwan.
Pasar Taiwan Bereaksi: Lega karena Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Berkobar

Pengumuman terbaru oleh Presiden AS Donald Trump untuk sementara menunda tarif pada sebagian besar negara telah mengirimkan gelombang kelegaan melalui pasar global, termasuk di Taiwan. Namun, penundaan ini telah disandingkan dengan peningkatan perang dagang yang sedang berlangsung dengan China, menciptakan lingkungan ekonomi yang kompleks dan berpotensi bergejolak bagi negara pulau tersebut.

Setelah beberapa hari fluktuasi pasar, pasar saham di AS dan di seluruh Asia mengalami kenaikan signifikan sebagai respons terhadap keputusan Trump untuk menunda kenaikan tarif selama periode 90 hari. Langkah ini menawarkan jeda yang sangat dibutuhkan oleh investor secara global.

Secara bersamaan, Presiden Trump menaikkan tarif terhadap China menjadi 125 persen, dengan alasan "kurangnya rasa hormat." Tindakan ini, meskipun tampaknya kontradiktif, menyoroti keseimbangan kekuatan yang halus dan taktik agresif yang berperan dalam konflik perdagangan AS-China.

Beijing merespons dengan tarif balasan sebesar 84 persen terhadap impor AS, berlaku segera. Langkah ini menggarisbawahi sifat konflik yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia, dan potensi dampaknya bagi ekonomi yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, seperti Taiwan.

Presiden Trump membela tindakannya, menyatakan perlunya "fleksibilitas" dalam negosiasi perdagangan. Ia mencatat kesadarannya akan fluktuasi pasar obligasi AS, menunjukkan bahwa keputusannya dipengaruhi oleh indikator ekonomi.

Trump juga menyatakan optimisme tentang mengamankan kesepakatan perdagangan dengan semua negara, termasuk China, meskipun keengganan China saat ini untuk menarik kembali tarif balasannya sendiri terhadap barang-barang AS. Ia memprediksi kesepakatan akan tercapai, meskipun ia menyatakan pandangan bahwa para pemimpin China masih mencari cara untuk melanjutkan.

Ia menyarankan bahwa kenaikan tarif lebih lanjut terhadap China tidak mungkin terjadi.

Laporan menunjukkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan langkah-langkah stimulus ekonomi tambahan untuk mengatasi tantangan ekonomi, terutama yang diperburuk oleh perang dagang. Dampak jangka panjang dari keputusan kebijakan ini masih berkembang.

Saham Wall Street menunjukkan reaksi positif yang kuat terhadap pengumuman Presiden Trump. S&P 500 melonjak, menunjukkan pemulihan setelah periode kerugian. Sentimen positif ini kemungkinan akan dirasakan di pasar lain, tetapi ketidakpastian yang mendasari perang dagang tetap ada, membutuhkan kewaspadaan berkelanjutan bagi pelaku ekonomi Taiwan.



Sponsor