<

Keamanan Nasional Taiwan Dilanggar: Mantan Prajurit Dihukum karena Menjadi Mata-mata untuk Tiongkok

Mantan Personel Militer Dihukum karena Menjual Dokumen Sensitif kepada Intelijen Tiongkok
Keamanan Nasional Taiwan Dilanggar: Mantan Prajurit Dihukum karena Menjadi Mata-mata untuk Tiongkok<br>

Taipei, Taiwan – Dalam putusan penting yang berdampak pada keamanan nasional, Pengadilan Distrik Taipei telah menyatakan empat mantan personel militer bersalah atas spionase, mengungkap pengkhianatan kepercayaan dan potensi kompromi informasi sensitif. Putusan tersebut, yang disampaikan pada hari Rabu, menggarisbawahi tantangan berkelanjutan yang dihadapi Taiwan dalam menjaga rahasia nasionalnya dari campur tangan asing.

Pengadilan mengonfirmasi bahwa individu-individu tersebut telah dihukum karena melanggar undang-undang keamanan nasional dan menerima suap, menyoroti beratnya tindakan mereka. Pernyataan pengadilan mengutuk pengkhianatan tersebut, menyatakan bahwa sebagai anggota militer yang terlatih, mereka diharapkan setia kepada Taiwan. Sebaliknya, para terdakwa bersalah karena menerima suap dan diam-diam memotret dokumen internal sensitif, sehingga membahayakan keamanan nasional.

Individu-individu tersebut, diidentifikasi dengan nama belakang mereka sebagai Lai (賴), Li (黎), Lin (林), dan Chen (陳), awalnya didakwa pada bulan Desember 2024. Mereka menerima hukuman mulai dari tujuh tahun hingga lima tahun sepuluh bulan, bersama dengan perintah untuk membayar kembali penghasilan ilegal mereka.

Menurut Kementerian Pertahanan Nasional (MND), tiga dari individu tersebut terkait dengan Batalyon Polisi Militer ke-211, yang bertanggung jawab atas keamanan Kantor Kepresidenan, sementara yang keempat bertugas di Komando Pasukan Informasi, Komunikasi, dan Elektronik MND.

Jaksa mengungkapkan bahwa Lai dan Chen mulai berbagi dokumen dengan seorang perantara yang bekerja untuk intelijen China pada April 2022, saat masih bertugas di militer. Mereka diduga direkrut dan dibayar oleh seorang pria Taiwan bernama Huang (黃), yang saat ini masih buron.

Awalnya, Chen memotret dokumen-dokumen tersebut, yang kemudian diserahkan kepada Huang atau agen China lainnya oleh Lai. Setelah Lai dipindahtugaskan, ia merekrut Li untuk melanjutkan memotret dokumen, yang kemudian menyerahkan tugas tersebut kepada Lin sebelum pensiun pada Februari tahun lalu.

Jaksa telah memperkirakan bahwa Lai menerima NT$460.000 (US$14.201), Chen NT$450.000, Li NT$664.100, dan Lin NT$265.900 atas tindakan mereka. Penyelidikan diluncurkan pada Agustus 2024 setelah MND menerima informasi dari seorang prajurit. Hukuman tersebut dapat diajukan banding.



Sponsor